MAKALAH
PELAKSANAAN
AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN
(Studi
Kasus Pada PT PARDIC JAYA CHEMICALS)
Dosen
Pengampu: Mahameru Rosy Rochmatullah, S.E.,M.Si.
Disusun
Oleh:
DYAH
RINI UTAMI
B200130337/
C
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ABSTRAK
Pada fungsi manajemen perusahaan dalam
pelaksanaannya yang memiliki peran cukup penting adalah fungsi pemasaran.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Pardic Jaya Chemicals yang merupakan
perusahaan resin sintesis di Indonesia yang berlokasi di kota Tangeran, Banten.
PT. Pardic Jaya Chemicals melakukan audit manajemen pemasaran secara berkala,
tetapi audit pada PT. Pardic Jaya Chemicals masih belum mencakup keseluruhan
lingkup pemasaran, sehingga penilaian terhadap efektivitas audit manajemen
fungsi pemasannya belum sepenuhnya maksimal. Setelah dilakukan pengamatan
secara keseluruhan terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa aktivitas yang berjalan belum
efektif yaitu pada pencapaian target quantity
penjualan yang belum terpenuhi yang disebabkan karena sedikitnya jumlah tenaga
kerja departemen pemasaran dan sistem pemasaran yang kurang baik
PENDAHULUAN
Menurut Dhanti, dkk (2015), ketidaktercapaiannya
target quantity pada perusahaan dikarenakan audit pemasaran yang
dilakukan oleh auditor internal perusahaan belum mencakup pada keseluruhan
komponen audit fungsi pemasaran. Hal itu disebabkan departemen pemasaran yang
terbentuk masih baru, sehingga auditor masih belum fokus terhadap departemen
pemasaran dan perlu dilakukan koreksi lebih lanjut pada departemen pemasarannya.
Sedikitnya jumlah sumber daya manusia yang dimiliki departemen pemasaran akan
mempengaruhi besarnya target quantity penjualan yang direncanakan tidak dapat tercapai secara
maksimal. Target penjualan dirasa terlalu
membebani penjual dikarenakan penjual yang terlalu sedikit sedangkan target
yang ditentukan terlalu banyak, maka akan menyebabkan tidak tercapainya quantity
target sehingga dirasa kurang efisien.
PT. Pardic Jaya Chemicals merupakan
salah satu perusahaan industri kimia di Indonesia. Permasalahn PT. Pardic Jaya
Chemicals didasari pada fungsi pemasarannya. Dalam sistem pemasaran produknya
PT. Pardic Jaya Chemical cukup sulit karena perusahaan hanya mengandalkan
kualitas produknya saja, sedangkan pesaing PT. Pardic Jaya Chemicals yang
semakin banyak juga mampu memproduksi produk yang sejenis. Banyaknya jumlah
pesaing yang menawarkan produk sejenis dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan perusahaan tersebut, sehingga konsumen ragu dan berpikir
ulang untuk membeli produk yang dijual pleh PT. Pardic Jaya Chemicals.
Akibatnya, target quantity penjualan
yang sudah ditentukan oleh PT. Pardic Jaya Chemicals tidak dapat dicapai secara
maksimal. Selain itu, Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. Pardic
Jaya Chemicals pada departemen pemasarann hanya berjumlah 3 orang dan
departemen sales hanya berjumlah 5
orang. Hal tersebut dirasa masih kurang dalam menjalankan fungsi pemasaran
perusahaan. Sebenarnya, tenaga kerja pada PT. Pardic Jaya Chemicals sudah
bekerja maksimal dalam melaksanakan tugas dang tanggung jawabnya, karena tidak
terdapat rangkap tugas dan tanggung jawab dalam bekerja. Pemisahan tugas antara
departemen sales dan marketing juga sudah dianggap langkah yang
tepat untuk melakukan efisiensi pekerjaan, tetapi dengan sedikitnya tenaga
kerja pemasaran, besarnya target quantity yang ditentukan tidak dapat
terpenuhi dan profit yang didapat juga kurang maksimal.
Menurut Kriekroff (2016), fungsi
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
manajemen dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk
berkembang dan mendapatkan laba. Agar dapat memasarkan produk dengan sukses,
perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang tepat yaitu melakukan identifikasi
yang tepat tentang kebutuhan para pelanggan dan menghasilkan produk yang mampu
memuaskan sebagian kebutuhan pelanggan, serta menjual dengan harga sedemikian
rupa sehingga menarik bagi pelanggan dan menguntungkan bagi perusahaan. Berdasarkan
penjelasan diatas pada PT. Pardic Jaya Chemicals, maka makalah ini akan
membahasa mengenai pelaksanaan audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Pardic
Jaya Chemicals. Dilihat dari permasalahan yang terjadi pada PT. Pardic Jaya
Chemicals dalam pencapaian target quantity
perusahaan yang tidak dapat dicapai secara maksimal, maka judul dari makalah
ini adalah “PELAKSANAAN AUDIT
MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals)”.
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Produk PT. Pardic Jaya Chemicals
Dari keseluruhan produk yang dihasilkan oleh PT. Pardic
Jaya Chemicals dieksport sekitar 10-20% untuk produk Alkyd, Polysester, dan
Melamine. Tujuan negara eksport antara lain Cina, Singapura, Malaysia,
Thailand, Hongkong, Afika, dan Jepang. Produk resin sintetik lainnya sebanyak
70-80% digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. PT.
Pardic Jaya Chemicals memiliki kelebihan dari perusahaan resin lainnya, karena
mempunyai teknologi khusus dalam memproduksi resin lainnya yaitu Vinyl-Ester
dan Plasticizer. Produk baru ini merupakan hasil lisensi Jepang yang memiliki
tingkat kualitas prosuk yang lebih bagus. Setelah ekspansi kapasitas produk
dari 24.000 ton per tahun menjadi 46.000 ton per tahun. Produk Polyester
mencapai 500-800 ton per bulan, dengan kapasitas tersebut dapat menguasai pasar
60% untuk polyester dengan jenis Polyester TA 130. Produk Polyester disamping
memiliki nilai kualitas dari segi keuntungan juga cukup baik bagi perusahaan
dengan nilai pertumbuhan setiap tahun naik sekitar 20%. (http://bsicengkareng2010.blogspot.co.id).
B.
TAHAPAN AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN
Menurut Dhanti, dkk (2015), tahapan
audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals adalah sebagai
berikut :
1.
Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan yang
dilakukan pada PT. Pardic Jaya Chemicals dalam pelaksanaanya tidak melakukan
pencarian informasi latar belakang. Informasi awal yang diperoleh berasal dari
audit sebelumnya dan beberapa keluhan yang diterima dari berbagai departemen.
Tidak dilaksanakannya pencarian latar belakang pada audit pendahuluan pada
kasus ini merupakan hal yang dapat memengaruhi penentuan sasaran audit,
perkembangan yang cepat membuat informasi terus berkembang dan berubah,
dituntutnya suatu penelaahan yang mendalam dan jangka panjang pada audit
internal dapat memunculkan momentum strategi dalam pengembangan perusahaan.
Pengumpulan informasi audit pendahuluan khususnya pada departemen sales and marketing mencakup hal yang
cukup luas, pencarian tidak dapat hanya terpaku pada pelaksanaan standar
perusahaan dan peraturan terbaru, namun juga pada pihak yang berkepentingan
dalam pelaksanaan tujuan utama perusahaan yang dibebankan pada departemen sales and marketing, yakni pendapatan
perusahaan berwujud target quantity
penjualan. Pelaksanaan yang dapat dilihat melalui hasil audit yang dilakukan
oleh auditor perusahaan hanya mencakup pada pelaksanaan internal sesuia dengan
SOP.
Seharusnya, audit
pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi latar belakang terhadap objek
yang akan diaudit. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan penelaahan
terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang digunakan oleh
perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Setelah itu, informasi
yang telah diperoleh dianalisis untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial
mengandung kelemahan yang ada pada perusahaan terutama objek audit. Berdasarkan
analisis dari informasi latar belakang tersebut maka dapat diperoleh sasaran
audit sementara (tentative audit objective). Sasaran audit sementara
yang berisi tentang potensial kelemahan yang ada pada perusahaan dalam hal ini
adalah fungsi pemasaran. Hal tersebut dikarenakan, setelah dilakukannya audit
pendahuluan pada fungsi pemasaran terdapat kelemahan yaitu tidak tercapainya
target quantity penjualan selama 5 tahun terakhir dan perolehan profit
yang tidak maksimal. Ketidaktercapaiannya target quantity penjualan dan
perolehan profit yang tidak maksimal dapat dijadikan sebagai sasaran audit
sementara.
2.
Review
dan Pengujian Pengendalian
Manajemen
Berdasarkan pada audit
pendahuluan yang telah dilakukan dan tentative
audit objective yang ditemukan, maka dilakukanlah review dan pengujian
pengendalian manajemen terhadap 6 lingkup audit pemasaran, yaitu lingkungan
pemasaran, strategi pemasaran,
organisasi pemasaran, sistem pemasaran dan produktivitas pemasaran. Setelah
dilakukan review dan pengujian pengendalian manajemen fungsi pemasaran padaPT. Pardic
Jaya Chemicals dengan tujuan untuk mengukur tingkat efektivitas pada fungsi
tersebut agar dapat mencapai target quantity
penjualan dan dapat memperoleh profit yang maksimal.
3.
Pemeriksaan
Terinci
Pemeriksaan terinci
dilakukan untuk mendukung tujuan audit yang telah ditetapkan. Tahap ini
mengungkapkan lebih lanjut informasi yang diperoleh kemudan dilakukan analisis
untuk kemudian disusun suatu kesimpulan yang audit dan dibuat rekomendasi yang
dapat diterima oleh objek audit untuk kemudian akan dilakukan perbaikan.
Berikut disajikan ringkasan pemeriksaan terinci:
a)
Ringkasan
Audit Terinci Sistem Pemasaran
Kriteria:
Penjualan dilakukan dengan cara
membagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing penjual dengan
masing-masing target quantity. Survei
pelanggan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan.
Penyebab:
Target penjualan terlalu
membenani penjual dikarenakan penjual yang terlalu sedikit sedangkan target
yang ditetapkan terlalu banyak, maka terjadilah tidak tercapainya quantity
target sehingga kurang efisien.
Akibat :
Ketidaktercapaiannya target
selama 5 tahun terakhir membuat keuntungan yang diperoleh PT. Pardic Jaya
Chemicals kurang maksimal. Walaupun pencapaian pasar selama 5 tahun terakhir
mengalami peningkatan, tetapi hal tersebut belum bisa dikatakan bahwa penjualan
telah mencapai tujuan. Sehingga cara yang dilakukan oleh perusahaan dirasa
masih kurang efisien untuk mencapai target quantity penjualan.
b)
Ringkasan
Audit Terinci Strategi Pemasaran
Kriteria : PT. Pardic Jaya Chemicals melakukan strategi
pemasaran dengan cara
mengembangkan dan menginovasi produk dan
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan dengan menggunakan service after
selling dan pengiriman barang tepat waktu agar mendapatkan loyalitas konsumen.
Aktivitas pemasaran dilakukan sesuai dengan SPO penjualan dan pemasaran
perusahaan.
Penyebab:
Pengembangan dan inovasi produk
telah dilakukan dengan baik oleh PT. Pardic Jaya Chemicals, begitu pula dengan
pemberian pelayanan service after selling
kepada pelanggan. Kegiatan strategi pemasaran yang telah dilakukan sesuai
dengan SOP perusahaan.
Akibat :
Mengembangkan dan menginovasi
produk merupakan satu langkah yang efisien dalam strategi pemasaran, namun
service after selling harus ditinjau ulang, karena loyalitas konsumen
didapatkan ketika konsumen telah melakukan transaksi dengan perusahaan, bagi konsumen
yang belum melakukan transaksi dengan perusahaan pastilah lebih memilih produk
yang lebih murah.
c)
Ringkasan
Audit Terinci Struktur Oganisasi
Kriteria : Struktur organisasi bagian sales and marketing
telah diatur dalam peraturan dengan nomor dokumen PJC/JD/Sales-001. Alur tugas,
wewenang dan tanggung jawab kerja diatur dalm SOP perusahaan.
Penyebab
: Struktur dan alur tugas yang
telah ditetapkan telah dijalankan sebagaimana mestinya dan tidak terdapat
rangkap tugas dalam pekerjaanya, namun jumlah sumber daya manusia yang dimiliki
pada departemen pemasaran hanyaberjumlah 3 orang dan departemen seles hanya 5
orang. Hal tersebut dirasa terlalu sedikit dalam menjalankan fungsi pemasaran
perusahaan.
Akibat : Tenaga kerja akan bekerja secara maksimal dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, karena tidak ada rangkap tugas dan
tanggung jawab dalam bekerja. Pemisahan tugas antara departemen sales and
marketing juga dianggap sudah tepat untuk melakukan efisiensi pekerjaan, tetapi
dengan sedikitnya tenaga kerja, maka besarnya target quantity yang sudah
ditentukan tidak dapat tercapai secara maksimal.
d)
Ringkasan Audit Terinci Efektifitas Fungsi
Pemasaran
Kriteria : Penjualan mencapai target quantity yang ditentukan dan perolehan
profit sudah maksimal.
Penyebab
: Target quantitiy belum tercapai sehingga perolehan profit belum maksimal.
Akibat : Terjadi inefektif dalam memperoleh pendapatan.
e)
Ringkasan
Audit Terinci Produktivitas Pemasaran
Kriteria : Profitabilitas yang diperoleh dikatakan maksimal
apabila >5%.
Penyebab
: Selama 5 tahun terakhir
profitabilitas mencapai angka maksimal hanya pada tahun 2011.
Akibat : Perolehan profitabilitas menjadi inefektif
sehingga perlu dilakukannya koreksi terhadap penargetan dan pencapaian.
4.
Pelaporan
a)
Temuan Audit
Temuan audit berdasarkan pada hasiil dari audit
terinci diatas. Dimana PT. Pardic Jaya Chemicals sudah melakukan beberapa
aktivitasnya dengan baik, dan masih ada beberapa aktivitasnya belum dilakukan
secara efisien, efektif dan ekonomis, seperti : profit yang diperoleh belum
maksimal, pencapaian target quantity penjualan
belum terpenuhi, dan tenagakerja pemasaran yang terlalu sedikit.
b)
Peranan Audit Operasional yang Telah Dilakukan oleh Perusahaan terhadap Pencapaian
Fungsi Pemasaran
Ketidaktercapaiannya target quantity pada
perusahaan dikarenakan audit pemasaran yang dilakukan oleh auditor internal
perusahaan belum mencakup kepada keseluruhan komponen audit pemasaran. Hal
tersebut dikarenakan departemen pemasaran yang terbentuk masih baru sehingga
auditor masih belum konsen kepada departemen pemasaran dan perlu dilakukan
koreksi lebih lanjut untuk hal tersebut.
KESIMPULAN
1.
Pada
dasarnya, keseluruhan audit manajemen yang telah dilakukan oleh PT Pardic Jaya
Chemicals sudah sesuai dengan SOP yang telah dibuat oleh perusahaan, tetapi
proses audit yang dilakukan pada sistem penjualan dan pemasarannya belum
dilakukan secara menyeluruh, sehingga penilaian terhadap efektivitas kegiatan
fungsi pemasarannya belum tercapai secara maksimal.
2.
Selain itu,
audit manajemen fungsi pemasaran yang dilakukan PT. Pardic Jaya Chemicals tidak
dapat menaikkan target quantity penjualan perusahaan. Hal itu disebabkan oleh
auditor internal perusahaan hanya bersifat administratif yang meliputi sistem
pemasarannya saja. Tetapi,
setelah dilakukan analisa secara keseluruhan pada fungsi pemasaran dan
penjualan pada PT. Pardic Jaya Chemicals, ternyata masih ada beberapa aktivitas
yang belum efektif yaitu pencapaian target quantity
penjualan yang belum maksimal karena sedikitnya tenaga kerja departemen
pemasaran dan profit yang diperoleh perusahaan kurang maksimal.
SARAN
1.
Sebaiknya PT.
Pardic Jaya Chemicals melakukan prosedur audit manajemen pemasaran secara
menyeluruh terhadap aktivitas lingkungan pemasaran supaya kinerja fungsi
pemasarannya bisa dilakukan secara maksimal dan perusahaan dapat mencapai
target quantity penjualan secara
maksimal agar dapat memperoleh profit yang maksimal juga.
2.
Untuk bagian
sales dan marketing perusahaan PT. Pardic Jaya Chemicals sebaiknya memguasai
dan mempelajari pasar serta membuat strategi untuk meningkatkan pemasaran
mengingat bagian sales and marketing pada perusahaan ini masih baru. Hal itu
dilakukan agar dapat memperbaiki dan mempermudah perusahaan untuk meningkatkan
penjualannya. PT. Pardic Jaya Chemicals juga disarankan untuk dapat
menghasilkan kinerja dengan pencapaian yang maksimal perusahaan sebaiknya
merekrut tenaga kerja bagian penjualan dan pemasaran yang paham akan pasar
dalam industri ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Alfaidzah, Nurussyifa. 2016.
Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran. http://nurussyifaalfaidzah.blogspot.co.id/2016/11/audit-manajemen-atas-fungsi-pemasaran.html
Aprillio, Ramadhan. 2015.
Audit Manajemen pada PT. Pertamina Persero. http://ramadhanaprillio.blogspot.co.id/2015/05/audit-manajemen-pada-pt
pertamina.html
Astuti, Rosiasih,
Masodah, dan Suryandari Sedyo Utami 2008, Audit of Marketing at PT. Nusa
Raya Cipta, 15 September 2012, http://www.gunadarma.ac.id
Aulia,
RizkiAldilladan Din Roekhu. 2016. Audit Manajemen FungsiPemasaran (Studi Kasus Pada
Pabrik Rokok Sanggoro Sukses Makmur Malang). Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, No. 1.
Dhanti. Yoshi
Surya, Atmanto. Dwi, dan Jaswadi. 2015. Analisis Audit Operasional Fungsi
Pemasaran. Universitas Brawijaya. Fakultas Ilmu Administrasi. Jurnal
Administrasi dan Bisnis, Vol. 23, No. 1.
Holilah, Iil.
2008. Audit Pemasaran pada CV. Bimandiri Lembang Bandung. Institut Pertanian
Bogor.
Ishak, Asmai dan
Erita Dwi Cahyani 2005, Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus
2000 CV. Morinda House Bogor, Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen.
Kriekhoff, Shella.
2016. Audit Manajemen Terhadap Fungsi Pemasaran pada PT. LG Electronics
Indonesia. Politeknik Negeri Ambon.http://jurnalequity.org/wp.../09/Shella20160916042121863.pdf
Mustika, Rakhma.
2002. Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Untuk Meningkatkan Ekonomisasi,
Efektivitas, Efisiensi (Studi Kasus Pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Unit
Surabaya). Universitas Airlangga. Skripsi.
Novitasari, Bety.
2014. Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada Wisata Agro
Gondang Winangoen Klaten). http://www.e-jurnal.com/2014/12/audit-manajemen-atas-fungsi-pemasaran.html
Panjaitan, Pransiska. 2014.
Peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas penjualan (studi kasus
pada PT. Victory Surabaya). Universitas Wijaya Putra Surabaya. Skripsi.
Permata, Andika Dian. 2013.
Audit Manajemen Pemasaran Pada Taman Sari Madiun. http://www.e-jurnal.com/2013/12/audit-manajemen-pemasaran-pada-taman.html
Pratiwi,Habibah. 2013. Audit
Pemasaran. http://habibahpratiwi.blogspot.co.id/2013/11/audit-pemasaran.html
Putra, Ramadhan Febrinal Farrel.
2015. Hasil Audit Manajemen Pemasaran pada PT. ABC (Samaran). http://farrelfebrinal.blogspot.co.id/2015/05/hasil-audit-manajemen-pemasaran-pada.html
Riany, Monika. 2015. Audit
Pemasaran. http://monikariany.blogspot.co.id/2015/05/audit-pemasaran.html
Satriawan, Haris. 2015. Audit
Manajemen Pada Fungsi Pemasaran. http://dokumen.tips/documents/audit-manajemen-pada-fungsi-pemasaran.html
Hi thankyou sudah sicantumkan sbg referenasi :)
BalasHapus