AUDIT
MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT.
SARI PAWITA PRATAMA
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Pengauditan
Manajemen Semester VII
Pengampu:
Mahameru Rosy Rochmatullah, SE, M.Si.
Oleh:
Dinar
Binugrahini
B 200130314
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Abstrak
Perkembangan
dalam dunia bisnis menyebabkan perusahaan untuk memiliki SDM yang berkualitas
dan kompeten. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola SDM dengan efisien, efektif,
dan ekonomis, sehingga dapat terus berkembang. Audit manajemen berhubungan
dengan aktivitas mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi kegiatan
operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
audit manajemen dan menilai tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
pada bagian SDM PG PT. Sari Pawita Pratama.
Makalah
ini akan membahas tentang pelaksanaan audit manajemen sumber daya manusia
dilakukan pada PT. Sari Pawita Pratama yang merupakan Sport Center atau perusahaan
yang bergerak di bidang pusat olahraga di Gresik Jawa Timur. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan audit manajemen fungsi SDM pada PT Sari Pawita Pratama yang
dilihat dari sisi perencanaan SDM, rekruitmen, seleksi, orientasi dan
penempatan.
Hasil dalam makalah ini menunjukkan bahwa: (1)
Perencanaan SDM pada PT Sari Pawita Pratama belum berjalan dengan baik, karena
belum terdapat dokumentasi perencanaan SDM yangjelas; (2) Rekrutmen SDM di PT
Sari Pawita Pratama belum berjalan dengan baik, walaupun dalam proses
rekrutmen, kebijakan sudah terdokumentasikan; (3) Proses seleksi di PT Sari
Pawita Pratama belum berjalan dengan baik; (4) Orientasi dan Penempatan SDM
pada PT Sari Pawita Pratama telah dilakukan dengan baik.
Kata kunci: SDM, Audit Manajemen, Perencanaan SDM,
Rekrutmen, Seleksi, Orientasi, Penempatan
Pendahuluan
Menurut
Miharjo (2015), PT. Sari Pawita Pratama menunjukkan adanya permasalahan pada
proses rekruitmen yang kurang tepat. Permasalahan tersebut diindikasikan oleh
adanya kekurangoptimalan kerja yang dikarenakan kemampuan yang dimiliki
karyawan tidak sesuai standart yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Hal
tersebut dibenarkan oleh Ronald selaku General Manajer PT. Sari Pawita Pratama
yang menyatakan bahwa terjadi adanya kesalahan dalam penempatan pada proses
rekruitmen yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dimana masih terdapat calon
pelamar yang masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan perusahaan namun
tetap lolos. Sehingga akhirnya karyawan yang diterima cenderung tidak kompeten
dan tidak produktif dalam bekerja serta sales yang dipakai cenderung pemalu,
kurang berani, dan kurang inisiatif.
Selain proses rekrutmen yang
kurang berjalan dengan baik, ada masalah lain pada PT Sari Pawita Pratama
antara lain sales promotion yang
kurang mengerti akan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Selain itu,
masalah juga ditemukan pada penjaga toko yang kurang mengetahui spesifikasi
barang yang dijual. Masalah lainnya yang ditemukan adalah penjaga tempat
fitness yang tidak terlalu mahir dalam mengoperasikan alat-alat fitness.
Beberapa masalah yang ada menunjukkan bahwa karyawan tidak dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan sehingga karyawan tidak dapat memberikan kontribusinya
dengan baik dalam pencapaian keberhasilan serta cenderung merugikan perusahaan.
Makalah ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan audit manajemen fungsi sumber daya manusia pada PT. Sari
Pawita Pratama yang dilihat dari sisi perencanaan SDM, rekruitmen, seleksi,
orientasi dan penempatan
Pembahasan
Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program
SDM. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi
tidak terlepas hanya pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini
(Bayangkara, 2011). Audit manajemen pada fungsi Sumber Daya Manusia bertujuan
untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara
yang hemat, efisien, dan efektif (Bayangkara, 2011). Pelaksanaan audit
manajemen atas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan pada PT. Sari Pawita
Pratama terdiri dari perencanaan SDM, rekruitmen, seleksi, orientasi dan
penempatan.
A.
Perencanaan SDM
Menurut Soetisna
(2002) perencanaan SDM adalah suatu proses penilaian kebutuhan-kebutuhan
sumber daya manusia dalam organisasi
menyangkut sasaran organisasi dan pembuatan rencana untuk memastikan bahwa
organisasi yang bersangkutan telah memperkerjakan tenaga yang kompeten dan
stabil.
Menurut Manajer HRD PT. Sari Pawita
Pratama dalam jurnal Miharjo (2015), perencanaan SDM yang dilakukan oleh PT. Sari Pawita Pratama tidak disertai dengan dokumentasi yang jelas mengenai
perencanaan yang telah disusun. Perencanaan SDM yang
dilakukan hanya
didasarkan atas pengalaman, imajinasi dan perkiraan-perkiraan saja. Hal ini
dapat berisiko
pada kualitas dan kuantitas SDM. Misalnya
ketika ada bagian yang membutuhkan karyawan namun tidak ada kualifikasi
tertulis mengenai karyawan yang dibutuhkan. Akibatnya berdampak
pada kualitas kerja karyawan tersebut, dimana karyawan tidak sesuai dengan yang
kriteria perusahaan.
Perencanaan
SDM yang tidak terdokumentasi dengan
jelas seperti yang terjadi pada PT. Sari Pawita Pratama dapat
berakibat pada kuantitas yang tidak memenuhi dan kualitas yang tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Biandiputri dan Waluyo (2013) bahwa
perencanaan SDM tidak akan berjalan efektif jika perencanaan SDM tidak
terdokumentasi dengan baik.
Dikarenakan perencanaan SDM tidak akan berarti dan tidak akan berjalan
sesuai dengan tujuan perusahaan.
B.
Rekrutmen
Menurut Samsudin
(2006), rekrutmen
adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk
jabatan/pekerjaan tertentu dalam satu organisasi atau perusahaan.
Menurut Manajer HRD PT. Sari Pawita
Pratama dalam jurnal Miharjo (2015), menunjukkan bahwa PT Sari Pawita Pratama
telah menggunakan metode yang tepat dalam rekrutmen dan sesuai dengan yang
dibutuhkan perusahaan. Adapun cara atau metode penarikan calon karyawan
dilakukan melalui cara eksternal dan internal. Metode penarikan calon karyawan
secara eksternal dilakukan dengan menggunakan media iklan di koran untuk
memasukkan lowongan sesuai dengan bagian yang dibutuhkan, sedangkan metode
penarikan calon karyawan secara cara internal adalah dengan meminta bantuan
karyawan untuk menginformasikan lowongan
pekerjaan dari mulut ke mulut kepada saudara atau teman mereka yang sedang membutuhkan pekerjaan.
Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari Manajer Operasional dan Owner PT
Sari Pawita Pratama.
Namun proses rekrutmen
yang dilakukan PT. Sari Pawita Pratama menunjukkan
bahwa cara rekrutmen yang dilakukan perusahaan masih terbatas, dimana
perusahaan bisa memperluas cara penarikan karyawan tersebut dengan bekerjasama
dengan SMK atau Universitas-universitas yang sesuai dengan bidang lowongan
pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan dengan menampilkan lowongan pekerjaan di
mading-mading SMK atau Universitas tersebut. Lulusan SMK memiliki keterampilan
yang lebih baik dibandingkan lulusan SMA dan tentunya memiliki orientasi untuk
langsung bekerja.
C.
Seleksi
Menurut Rivai (2008:170), seleksi adalah
kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi
dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi
syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
Menurut Miharjo
(2015) dalam menjalankan proses seleksi, HRD PT. Sari Pawita Pratama sudah
memahami persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh calon karyawan dengan baik.
Dalam hal ini berkaitan dengan metode wawancara yang digunakan, dimana metode
wawancara yang digunakan adalah metode campuran yaitu metode wawancara yang sebelumnya telah
menyiapkan point-point pertanyaan tertentu sebagai landasan wawancara dan
dikembangkan sesuai dengan informasi yang didapatkan. Namun masalah yang dihadapi oleh PT. Sari Pawita Pratama
adalah HRD
yang sering kali kurang memahami pertanyaan
apa yang harus diberikan kepada pelamar untuk mengeksplor informasi sehingga
mendapatkan informasi lebih
banyak dan akurat mengenai calon karyawan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Manajer
Operasional PT. Sari Pawita Pratama yang menyatakan bahwa HRD kurang memahami
pertanyaan apa yang harusnya diberikan kepada pelamar sehingga kurang diperoleh
informasi yang
lebih luas lagi mengenai calon tenaga kerja. Ini
menyebabkan proses seleksi PT. Sari Pawita Pratama tidak berjalan dengan
efektif karena HRD tidak mampu memperoleh informasi yang akurat tentang calon
pelamar. Akibatnya perusahaan menerima karyawan yang tidak memiliki kemampuan
seperti yang diharapkan oleh pihak perusahaan.
Proses seleksi dan
wawancara yang dijalankan oleh PT. Sari Pawita Pratama bertentangan dengan tujuan
wawancara secara umum yaitu memperoleh
sejumlah informasi penting yang dibutuhkan untuk mengukur aspek perilaku
tertentu. Informasi tersebut umumnya sulit diperoleh hanya melalui tes tertulis
saja. Hingga saat ini, wawancara merupakan salah satu alat terpenting yang
digunakan dalam asesmen calon karyawan. Selain menggali informasi, wawancara
juga digunakan untuk mengklarifikasi ataupun mengkonfirmasi data yang sudah
diperoleh, misalnya hal-hal yang tercantum dalam riwayat hidup (Adi,2009).
D.
Orientasi dan Penempatan
Menurut Nawawi (2008:208), Orientasi adalah usaha
membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu beradaptasi
dengan suatu situasi atau suatu lingkungan/iklim bisnis suatu
organisasi/perusahaan. Sedangkan menurut Melayu S.P.
Hasibuan (2008:32), mengemukakan bahwa penempatan karyawan adalah tindak
lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima pada
jabatan/pekerjaan yang dibutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority
kepada orang tersebut.
Menurut Miharjo
(2015), PT. Sari Prawita Pratama memiliki
prosedur orientasi dan penempatan tenaga kerja yang didokumentasikan dengan
baik. Dokumen tersebut
berisikan hal-hal yang harus diberikan kepada karyawan selama proses orientasi
serta berisikan apa yang harus dilakukan karyawan baru selama proses orientasi
dan lain sebagainya. Selain itu prosedur
orientasi di perusahaan ini sudah sesuai dengan peraturan perusahaan. Proses
orientasi dilakukan dengan memberikan masa pengenalan kepada karyawan baru
selama 2 sampai 3 minggu melalui tes di lapanggan. Kemudian melalui hasil tes
tersebut, akan diketahui dan dijadikan pertimbangan bagi manajemen untuk
menempatkan dimana posisi karyawan baru. Meskipun prosedur orientasi sudah
didokumentasikan dan sesuai dengan peraturan perusahaan, namun dalam
pelaksanaannya orientasi belum berjalan dengan efektif. Hal ini tercermin dari
perusahaan yang terkesan terburu-buru dalam penempatan tenaga kerja, sehingga
belum diketahui secara efektif dan efisien orientasi karyawan baru ditempatkan
pada posisi apa.
Kesimpulan
Dimana dalam perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi, orientasi dan penampatan memiliki beberapa hal yang belum
berjalan dengan baik seperti:
1. Perencanaan
SDM masih belum berjalan dengan baik, dimana perusahaan tidak memiliki rencana
SDM yang terdokumentasi dengan jelas, perusahaan tidak melakukan penilaian kondisi
internal berkaitan dengan keberadaan SDM dan pekerjaan di perusahaan saat ini,
perusahaan tidak melibatkan analisis lingkungan eksternal yang mempengaruhi
penawaran SDM,
peramalan terhadap kebutuhan SDM belum dilakukan dengan benar, kapasitas SDM saat ini
belum memadai dan sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan yang harus
diselesaikan,
kebutuhan SDM dan beban kerja yang tersedia dan sumber-sumber perolehan SDM
yang akan dikelola belum sesuai.
2. Rekrutmen
masih belum berjalan dengan baik, dimana rekrutmen belum memanfaatkan sumber
tenaga kerja yang paling tepat. Proses rekrutmen belum
berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan perusahaan. Juga belum
semuanya sumber tenaga kerja yang akan direkrut merupakan sumber yang paling
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dengan kualifikasi calon pelamar yang masuk belum
semuanya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan terdapat pelamar yang tidak
memenuhi syarat diterima dalam proses rekrutmen.
3. Seleksi
masih belum berjalan dengan baik, dimana pewawancara terkadang kurang memahami
pertanyaan apa yang harusnya diberikan kepada pelamar; proses seleksi belum
maksimal mendapatkan informasi latar belakang dari pelamar; teknik seleksi yang
digunakan perusahaan hanya wawancara, tes kesehatan, dan tes pengetahuan; masih
ada pelamar yang belum qualified namun diterima sebagai karyawan.
4. Orientasi dan Penempatan belum
berjalan dengan efektif. Hal ini tercermin dari perusahaan yang terkesan
terburu-buru dalam penempatan tenaga kerja, sehingga belum diketahui secara
efektif dan efisien orientasi karyawan baru ditempatkan pada posisi apa.
Daftar Pustaka
Adi, Abdurrahman. 2009. Teknik Seleksi dan Wawancara Kerja. https://abdurrahmanadi.wordpress.com/2009/12/16/teknik-seleksi-dan-wawancara-kerja/
(diakses pada 20 Desember 2016 pukul 10.17 WIB).
Ayu, Irene. 2015. Seleksi SDM: Definisi, Tujuan, Metode, Proses, Kendala, Dan Faktor Yang
Dipertimbangkan Dalam Proses Seleksi. https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/25/seleksi-sdm-definisi-tujuan-metode-proses-kendala-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-proses-seleksi/
(diakses pada 19 Desember 2016 pukul 19.03 WIB).
Bayangkara, IBK. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Biandiputri,
B., & I. Waluyo. 2013. “Audit Manajemen Atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Pada Perusahaan Pustaka Baru”, Jurnal Profita, 114-130.
Danuarta,
Adad. 2014. Penempetan Kerja Menurut Para
Ahli. http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/penempatan-kerja-menurut-para-ahli.html
(diakses pada 20 Desember 2016pukul 11:37 WIB).
Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Miharjo,
Vika. 2015. “Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia Pada PT.
Sari Pawita Pratama”. AGORA, Vol. 3, No.
2.
Nawawi,
H. Hadari. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press.
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sembiring, J.J. (2010). Smart HRD. Jakarta: Visi
Media.
Setiani,
B. 2013. Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja Di
Perusahaan, Jurnal Ilmiah Widya, 1(1), 38-44.
Soetisna, D.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Soetisna Outline Series.
Sulistiyani,
A.T., & Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sunyoto,
D. 2012. Sumber Daya Manusia Praktik Penelitian. Yogyakarta: CAPS.
Yullyanti,
E. 2009. Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai. Bisnis
& Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 16(3),
131-139.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar